Entah sudah berapa ratus kata ku tulis cerita tentang kehidupanku. Tentang aku dan mereka, atau tentang aku dan kau. Sudahlah aku malas untuk menghitungnya, barang memikirkannya terkadang membuatku muak. Ingin sekali berteriak berhenti pada dunia ini. Sebentar saja, 5 menitpun tak apa. Sekedar untuk menghentikan segala aktifitas di bumi ini, membuat semua orang menjadi manekin sekejap saja. Kemudian berjalan di antara mereka dan merasakan kesendirian entah bagaimana caranya. Atau mungkin memperhatikan wajah-wajah mereka satu demi satu, menghitung berapa banyak kebaikan, berapa macam warna yang mereka berikan pada kehidupanku. Kemudian akan aku dekap mereka dengan caraku. Termasuk kau.
Kau tahu, bagaimana rasanya berdiri di antara ribuan orang dengan menggunakan topeng, Kau akan terlihat kuat di luar, terlihat sempurna. Tidak ada orang yang tahu kau rapuh di dalam, bahkan orang-orang terdekatmu . Dan aku bukankah begitu hebat bisa melakukannya? Aku benci dengan kata be your self atau semacamnya. Bukankah itu kalimat paling munafik sedunia? Bagaimana kau bisa menjadi dirimu sendiri jika kau tidak tahu siapa dirimu. Aku tidak pernah tau siapa diriku ini, aku tak tahu apa bakatku, apa kelebihanku, apa warna faforitku, lagu kesukaanku, benda kesukaanku, makanan, film, hobiku aku tak pernah tahu itu. Bagiku semua warna sama. Tergantung bagaimana mereka terlihat menarik bagiku. Hampir tidak ada kata “paling” dalam kehidupanku. Semuanya sama saja, sama rata, sama rasa. Jangan aneh jika di luar aku sering menggunakan ungkapan “paling” pada setiap hal, setiap benda, bahkan setiap orang. Sudah ku bilang kan, aku ini ahli dalam menggunakan topeng. Bahkan aku merasa aku yang seharusnya mendapat penghargaan the best actrees di Grammy Award kemarin . Kau tahu bagaimana susahnya mengetahui siapa diri kita sendiri. Sudah beratus kata ku ketik di search engine, sekedar untuk mendapatkan pencerahan bagaimana cara untuk mengetahui siapa kita ini. Lalu, lihat hasilnya nihil. Aku tak punya mimpi untuk ku kejar, apalagi tujuan. Aku hanya tahu setelah aku menanggalkan seragam putih-abu ini aku kan melanjutkan ke universitas, terserah dimana saja, kemudian bekerja, menikah dengan orang yang aku cintai, membangun keluarga yang bahagia, kemudian menunggu sisa-sisa hidupku. Sesederhana itu. Mungkin Tuhan sudah bosan mendengar keluhanku, ya aku punya kelebihan mengeluh! Hal yang paling gampang untuk dilakukan. Sampai kau datang dan menunjukanku siapa aku. Kau yang merubah semuanya, jalan pikiranku, kehidupanku, dan membuatku sadar jika aku memiliki mimpi yang harus aku kejar.
Aku punya mimpi. Yah setidaknya itu yang terpenting sekarang. Aku sedikit demi sedikit mulai mengenal diriku ini. Aku mulai merasakan kebahagiaan mencintai diriku sendiri, walaupun terkadang masih susah untuk melepas topeng yang telah melekat erat ini. Aku tak lagi gadis yang bercita –cita sesederhana kemarin. Aku tahu apa dan siapa yang harus ku kejar. Aku tahu untuk apa dan demi siapa aku mengejar mimpi itu, dan aku tahu apa alasanku untuk tetap hidup dengan mimpi-mimpi yang kurangkai sendiri. Bisa kau bayangkan, saat kau bangun dari tidurmu kemudian hal itu kau rasakan, ya ambisi menjadi apa kau 10 tahun mendatang. Itu yang aku alami. Entah mengapa NASA dan PBB menjadi tujuan akhirku untuk berhenti menggapai mimpi. Aku hanya tiba-tiba berkata “ aku ingin bekerja di sana”. Yah setelah menanggalkan seragam penuh kenangan ini aku akan meneruskan ke universitas yang tentu berprospek cerah untuk menghantarkan langkahku mengejar mimpi. Kemudian aku akan mengejar apa-apa saja yang belum aku dapatkan. Akan aku pergunakan waktu dengan baik, agar aku tak pernah lagi mengeluh pada Tuhan atas waktu yang berjalan lambat ini. Dan kau. Kau tentu akan menjadi orang pertama yang akan aku kabarkan setelah aku berhasil menyaingi matahari.
Maukah kau 10 tahun nanti, berdiri di depanku lagi menjadi saksi kemudian akan kita hitung berapa banyak kenangan-kenangan yang entah sudah berapa banyak kita buat dan berapa banyak kesempatan yang tak kalah banyaknya kita lewatkan bersama. Cukup ada kau dan aku, kita. Bolehkah aku tebus dosa-dosa yng pernah dan sering aku perbuat padamu dengan kesuksesanku itu? Aku hanya ingin membuatmu berhenti bersedih . Berhenti menangisi orang-orang di sekitarmu. Aku ingin menggantikannya dengan senyuman. Hanya itu. Sudikah kau suatu saat nanti memberikan senyuman paling indah ketika kita bertemu lagi. Terima kasih, terimakasih untuk semuanya yang kau berikan padaku. Untuk semua mimpi yang kau ajarkan padaku, untuk semua kasih sayang yang tak pernah terputus dan untuk segalanya yang kau berikan di setiap langkah kehidupanku. I Love you Mom and Dad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar